Sunday, February 7, 2010

View: Full | Compact * My Notes * Notes About Me * Drafts Bule with Bahasa Indonesia yang Good dan Right* Share Saturday, November 28,

Oh tidak, lagi-lagi film soal kiamat!
Belum pada bosan ya? Maaf, kalau saya sih sudah muak.

Nyaris semua status Facebook dihiasi segala yang berhubungan dengan film 2012. Mulai dari penyesalan ngga dapat tiket, penasaran ingin buru-buru nonton, atau bertanya apakah film itu bagus.

Saya pribadi, sejak beberapa bulan lalu isu mengenai film ini santer terdengar, sudah malas. Yang terlintas adalah, "Film bertema kiamat lagi? Apakah Hollywood sudah kehabisan ide? Akan ada berapa banyak lagi film bertema serupa?"

Atau apakah berdasar riset, tema tentang kiamat akan sangat diminati publik? Saya mecoba menganalisa, jika publik sangat berminat dengan topik kiamat, apakah berarti mereka takut, penasaran, percaya, tidak percaya, atau sudah tidak sabar menanti kiamat?

Film bertema kiamat besutan Hollywood yang saya ingat sudah saya tonton adalah Armageddon, The Day After Tomorrow, The Day the Earth Stood Still, dan terakhir Knowing. Sudah pasti banyak film dengan tema serupa, misalnya aneka serbuan mahluk angkasa luar macam Mars Attact, Men In Black, dan entah apa lagi yang sepertinya jadi tema pasaran macam pampers murah meriah di toko grosir.

Sebetulnya sebelum Knowing diputar saya sudah "bersumpah" stop nonton film kiamat. Tapi semua teman waktu itu mempromosikan betapa bagus dan edannya Knowing. Karena saya lumayan suka dengan akting Nicolas Cage, maka nontonlah saya. Dan kecewalah saya. Cage di sini tak ubahnya seperti Dude Herlino, bintang sinetron menyek-menyek. Sejak itu saya berikrar kapok nonton film kiamat.

Isu kiamat bukan hanya mendominasi film.Cerita tentang planet fiksi Nibiru dan kiamat Desember 2012 telah booming di berbagai media masa dari internet sampai TV. Pada Juni 2009 telah tercatat sebanyak 175 buku yang berkaitan dengan kiamat 2012 di Website Amazon.com.

Kalau di Indonesia, segala tetek bengek isu kiamat belum mantab surantab kalau tak dibumbui komentar paranormal semacam Ki Joko Bodo atau Mama Lauren yang ikut memborbardir khalayak kita di aneka infotainmen TV dan media cetak serta online. Lantas sejumlah bencana alam seperti gempa Tasikmalaya dan Padang pun dikait-kaitkan dengan isu tersebut. Ditambah lagi aneka gosip heboh soal kiamat mikro, kiamat kecil, kiamat lokal, dan entah ada berapa varian kiamat yang dihembuskan manusia sendiri.

Fenomena manusia yang menggilai isu kiamat ini sangat menarik. Dari waktu ke waktu kiamat menjadi misteri tersendiri, sebuah topik yang lahir dari keyakinan sejumlah agama, lantas dimodifikasi dengan sains. Ilmuwan bersaha mencari kaitan ilmiah antara kondisi alam dengan kiamat. Mereka yang religius juga tak henti memperingatkan akan kiamat sudah dekat, bertobatlah wahai umat manusia. Dari masa ke masa, manusia terus mencari tanda-tanda kiamat yang digambarkan di kitab suci dan khotbah rohaniawan. Dan industri film serta buku dan media pun mengendus isu kiamat sebagai produk andalan. Menjual keyakinan atas kiamat, ikutan ah menakuti manusia dengan kiamat. Atau kalau berusaha logis, menghubungkan kiamat dengan kerusakan alam akibat ulah manusia.

Okay, setelah isu kiamat 2012 ini, apa lagi yang akan digulirkan industri media dan hiburan kita? Syukur kalau 2012 ternyata belum kiamat, jadi kita bisa tahu jawabannya. Kalaupun benar kiamat, ya mau diapakan lagi? Mari beramai-ramai menikmati (dongeng) kiamat! Beramai-ramai menikmati keyakinan religi yang dibesut jadi dagangan komersil. Hmm kiamat ini cuma satu saja sih dari sekian banyak produk dagangan yang diolah dari keyakinan manusia akan agama atau apalah itu namanya.

Mungkinkah ada kompromi antara pemuka agama dengan kalangan industri agar dagangan mereka laku? Mari kita bertanya pada pantat Dewi Persik yang bergoyang.

No comments: