Sunday, February 7, 2010

Novel yang Aneh, Chapter Johnkecops Kleinsteuber

Ini sedikit teaser Novel yang Aneh. Tenang Kunderemp, kamu akan kebagian juga di-teaser-kan di Notes FB. Juga tokoh-tokoh lainnya.

***

Seekor burung gereja mematuki remah roti yang sengaja disebarkan Johnkecops Kleinsteuber di taman sunyi itu. Demikian sunyi sampai ia kangen sama hiruk pikuk kota kelahirannya, Dodolipet, nun jauh di seberang benua. Kangen sama semua makanan berkolesterol tinggi yang bikin perutnya membuncit sekian lama. Dan untungnya di negeri rantau yang peradabannya jauh lebih maju ini John bersua makanan sehat rendah kalori yang dimasak tidak dengan minyak jelantah hitam legam seperti yang dipakai mayoritas abang gorengan di Dodolipet sana. Jadi kalau dia pulang kampung nanti dalam kondisi perut kempis dan badan begeng, bukan berarti dia kurang makan atau ngirit, melainkan memang makanan di Jeropa, negeri perantauannya, jauh lebih sehat.

Tapi ia akan pulang kok sebentar lagi. Dalam hitungan hari saja. Setelah menerima email aneh berulang-ulang yang dianggapnya sebagai spam norak-norak bergembira, Johnkecops tidak sabar untuk membuktikannya segera.

Email apa?

Sejak setahun ini ia dihantui email-email aneh yang isinya bikin ngga percaya atau kalau dia cerita ke orang lain akan dibilang gila. Intinya email itu mengatakan bahwa Johnkecops Kleinstueber adalah manusia kiriman dari masa depan dengan suatu misi. Najis kan noraknya? Email pertama langsung dihapus tanpa pikir panjang. Pengirimnya kayaknya tahu bahwa emailnya ngga digubris, jadi mengirim email kedua.

“Sudah dihapus dan kamu kategorikan alamat emailku sebagai spam? Thanks! Jalan pikiranmu sangat sesuai dengan skenario kami.

Baiklah kalau kamu tidak percaya pada email pertama, coba katakan kenapa aku bisa tahu bahwa waktu kecil kamu hobi makan lolipop rasa moka, dan gigi serimu rontok karenanya, untungnya itu gigi susu dan kamu tumbuh dewasa bukan sebagai lelaki bergigi ompong? Lalu kamu pernah punya anjing bernama Kipul yang mati tertabrak sepeda BMX anak tetangga.

Ibumu suka makan rujak tanpa nanas dan sambelnya harus pedas sekali. Adikmu punya tompel di pahanya, hal memalukan sampai hari ini, ia berpikir buat operasi plastik menghilangkannya. Apakah aku salah? Kamu masih tidak mau percaya dengan email pertamaku?”

Tidak bernama pengirim. Jijay deh, gerutu Johnkecops. Paling seorang keluarga yang iseng mau mengerjai, gitu pikirnya. Secepat kita diklik tombol “Delete”.

Dan email ketiga, empat, lima, enam, tujuh terus berdatangan menyusul. Seolah berusaha keras membuktikan bahwa Si Pengirim adalah orang hebat yang mengirim John ke masa kini dari masa depan dengan suatu misi. “Lu kira gue Terminator?” Begitu John iseng membalas salah satunya. “Kalo iya, mana pestolan canggih gue????”

"Johnkecops Kleinstueber, tidakkah kamu penasaran bagaimana mungkin kami bisa tahu semua detil dirimu dari bayi sampai hari ini? Tadi pagi kamu mencret kan, langsung minum teh hangat demi menyamankan perutmu. Percayalah, kami tahu semua yang kamu lakukan, sebab kami sudah memasang chip pada tubuhmu.

Begini saja, kalau tidak percaya silakan kamu buktikan sesampai di negaramu, Republik Sontoloyo. Kamu akan menemukan program khusus di komputer rumahmu yang memang otomatis baru aktif begitu kamu tiba di sana. Di sana kamu akan tahu apa misimu sesungguhnya. Sampai jumpa di kota Dodolipet!"

Pet. Hilang begitu saja, email tak lagi berdatangan.

Di taman sepi itu John merenungi semua peristiwa itu. Apa iya benar dia adalah agen khusus dari masa depan yang diutus ke masa kini kayak Terminator atau semua fiksi sains Hollywood membosankan itu? Kalau iya, kenapa tidak dikabari dari dulu? Kenapa harus menunggu sekian lama? Si Pengirim email dalam salah satu emailnya menyatakan bahwa studinya di Jeropa ini adalah bagian dari skenario mereka. “Anjrit, gue udah kan susah payah ikut tes beasiswa doktor ini, masak dibilang skenario mereka! Buat apa gue belajar bahasa Jeropa yang aksennya mirip mesin disel itu sampe nungging-nunging kalau dibilang semua cuma skenario yang sudah diatur?”

*penasaran? hahaha doakan aja ya buruan beres nih mengkhayal dan nulisnya..sebab selalu banyakan mengkhayalnya daripada nulisnya..hahaha*

No comments: