Sunday, February 7, 2010

Ideologi Hebat Itu Bernama Agama

Ada dua teman di FB hari ini yang di Wall-nya menorehkan pesan "Selamat Hari Jumat". Di keduanya saya komentari, "Jumat adalah hari sakral bagi umat Islam dan Katolik, (Sholat Jumat, Jumat Agung), dan buat pekerja (mau wikenan). Serta buat orang Jawa (malam Jumat Kliwon)."

Bukan maksud hati bicara soal hal yang sangat personal ini, agama. Bagi saya yang dibesarkan di keluarga dengan agama majemuk, menarik benang merah antara perbedaan adalah kebiasaan yang menarik. Yang jelas, agama Samawi memiliki nabi-nabi yang sama, tanah leluhur yang sama, dan asal muasal yang sama, Adam dan Hawa. Tradisi dzikir dengan tasbih dalam Islam juga dilakukan di Katolik, bahkan juga Budha (lho kok ini melenceng ya, bukan Samawi, maaf ngga tau deh penjelasan yang satu ini, mungkin ada teman yang tahu?). Nenek saya yang Katolik dulu rajin doa pakai tasbih setelah dikunjungi Romonya. Ibu saya juga pakai tasbih saat khusuk berdzikir setelah sholat.

Bagi saya, sejarah agama selalu menarik dipelajari. Mengenai bagaimana tiga agama, Yahudi, Kristen dan Islam, yang punya nabi dan asal usul sama namun bisa bertikai di lain waktu dan tempat. Sementara kami di satu keluarga bisa hidup rukun di antara Lebaran dan Natal, ketupat dan Sinterklas, sholat dan doa Bapa Kami. Mungkin ini kesamaan antara saya dan Obama, sama-sama telah menarik benang merah antar 3 agama Samawi yang kami kenal dekat. Eh tapi kalo agama Yahudi saya ngga kenal amat sih, sebab belum pernah ketemu langsung sama orang Yahudi. Cuma sempat chatting aja dan membaca sana-ini. Di Yahudi, ada sejumlah kesamaan ajaran dengan Islam, sama-sama mengharamkan babi dan ada sembahyang 5 waktu. Bahasanya pun beda tipis sama bahasa Arab.

Ah kok jadi serius amat sih. Saya bukan pakar agama. Cuma senang mengetahui sejarah perjalanan keyakinan yang sangat disakralkan umat manusia, agama. Sebuah ideologi yang mampu membuat umat manusia menumpahkan darah, sekaligus juga berkorban demi sesamanya, atau saling mencintai tanpa pamrih hingga titik darah penghabisan.

Adakah ideologi yang sedemikian hebatnya selain agama?

No comments: