Sunday, February 7, 2010

Tips #1: Tarik Napas & Hapus Komentar Ngga Pentingnya!

Salah satu tips yang saya tulis dalam buku "Situs Gaul, Gak Cuma buat Ngibul" (Gramedia, 2009) adalah jangan bersikap emosionil di situs gaul maupun aplikasi lain di dunia maya. Sebab sikap kita yang emosionil akan merusak imej, membuat kita tak sadar apa yang kita ketik. Bisa jadi isinya sumpah serapah, makian, keluhan, rengekan, termehek-mehekan, yang semua hanya membuat imej kita jelek di mata teman dan orang yang tak terlalu kita kenal. Atau bahkan di mata atasan, teman bisnis, klien, calon klien, dan seterusnya.

Tapi itu memang tak mudah dilakukan. Dan saya sendiri beberapa kali terpaksa melanggar tips yang saya tulis sendiri itu. Apalagi kalau ada orang ndak jelas yang kasih komentar sok tau alias sotoy di status atau postingan kita. Padahal kita cuma ngetik hal sepele dan iseng, spontan dari ekspresi saat itu. Eh mendadak ada teman di FB yang kita ngga kenal banget kasih komentar sok tau, nuduh, dan langsung menghakimi. Hei, siape elu? Lu cuma gue add sebagai temen di FB tapi ngga pernah ketemu elu. Trus kenapa elu bisa langsung menghakimi, menuduh, dan menasihati gue? Muka lu aja gue kaga pernah liat!

Dan untungnya saya kali ini tak terpancing mengetikkan hal yang full emosi. Saya tarik napas saja dan hapus komentar ngga pentingnya itu. Walau dalam hati semua kebon binatang dan makian terlaknat sudah saya tujukan ke orang yang namanya saja pake embel-embel "Cakep" itu. Duh, kasian amat sih, cakepnya aja diproklamasikan sebagai nama diri di FB. Artinya dia pengen banget cakep alias aslinya jelek kali yak? Wakakakakak.

Padahal kata beberapa teman, dulu saya sering emosi di milis atau blog, marah-marah pada sejumlah oknum mengesalkan di dunia maya. Thanks God belakangan sudah bisa mulai saya minimalisir. Mungkin karena saya sendiri menulis buku yang isinya semacam netiket gaul di dunia maya. Jadi saya otomatis jaim alias jaga imej sendiri. Hehehe.

Mungkin itulah yang terjadi pada para motivator ngetop saat ini model Mario Teguh, Andri Wongso dsb. Karena mereka menulis dan berbicara hal-hal positif pada orang lain, otomatis mereka pun harus jaim dan melakukan hal positif selalu. Ngga kebayang Mario Teguh yang kalo ngomong selalu santun itu mendadak emosi maki-maki orang kan? Hehehe, padahal ya siapa tau itu terjadi juga. Namanya saja manusia. Ngga akan luput dari khilaf.

Namun setidaknya dengan menulis dan berkata hal-hal baik pada orang lain, secara reflek kita akan melakukan dan berusaha bertindak baik juga.

Yah, contohnya saya, dan tindakan men-delete saja komentar menjijaykan orang ngga jelas tadi daripada harus memakinya. Sebuah kemajuan lumayan buat saya yang kata orang galak, sangar, dan preman abis. Wakakakakak!

No comments: