Showing posts with label My Books. Show all posts
Showing posts with label My Books. Show all posts

Sunday, February 7, 2010

BUKU TERBARU SAYA:"Pilih Windows, Mac, atau Linux?"

Hai teman, buku ke-4 saya akan segera terbit, judulnya "Pilih Windows, Mac, atau Linux?", terbitan Kanaya Press. Sekarang masih dalam proses layout dan desain.
Penasaran mau ngintip dikit isinya? Ini saya kasih bocoran dikit prolognya:

"Pilih Windows, Mac, atau Linux?"
Kanaya Press, November 2009.

Prolog: Arti Folisofis Sebuah Komputer


Mau beli komputer? Nanti dulu, kamu perlu tahu bahwa memiliki komputer itu ngga cuma seputar menyalakan dan menggunakan. Komputer ternyata memiliki arti fillosofis juga, lho. Kenapa ada orang yang sangat fanatik sama komputer Mac dari Apple beserta sistem operasi Mac OS Leopard Snow yang kini sedang heboh?

Kenapa juga ada orang yang tergila-gila sama sistem operasi Micosoft Windows, sampai rela berburu Windows 7 ke ujung dunia? Lantas kenapa ada juga orang yang menganggap Linux Ubuntu atau SuSe adalah sistem operasi paling oke seantero jagat?

Fanatisme semacam itu seringkali membuat pengguna komputer dari kalangan masyarakat awam berpikir, apa sih sebenarnya arti filosofis komputer? Bukankah komputer cuma alat buat mengolah data, menyimpan dokumen, browsing Internet, ber-Facebook atau chatting-ria belaka? Ngapain amat repot-repot mikirin arti filosofisnya?

Betul, pengguna awam memang ngga perlu tahu detil filosofis komputer. Yang penting bisa menggunakannya buat kebutuhan sehari-hari, habis perkara. Tapi ketika kita ingin memiliki sebuah komputer, maka kita mau tidak mau harus memutuskan, komputer jenis apa yang akan kita pakai. Sebab komputer itu, terutama laptop, akan kita jinjing kemana-mana. Di situ orang akan paham, pengguna komputer macam apakah kita. Apa kita jenis asal pakai saja tanpa peduli software-nya bajakan atau bukan? Apakah kita tergolong pengguna yang hati-hati dan telaten memperbarui antivirus, atau cuek aja ada virus, bodo amat deh. Ketika sudah menggunakan sebuah komputer untuk kebutuhan kerja atau belajar, otomatis kita sudah masuk dalam dunia sosial sesama pengguna komputer. Dari sini kelamaan kita akan mengenal kelas-kelas tertentu. Terlebih setelah komputer terkoneksi ke Internet, mau tak mau saat ada masalah teknis, kamu akan berurusan dengan yang namanya spesifikasi komputer, yakni detil-detil teknis komputer yang kamu pakai.

Di buku Pilih Windows, Mac, atau Linix?" (Kanaya Press, 2009) ini saya akan menjelaskan dalam bahasa paling sederhana yang semoga saja bisa dipahami semua kalangan. Jenis-jenis sistem operasi yang saya paparkan adalah jenis yang sudah lumayan dikenal oleh kebanyakan pengguna komputer, bukan jenis yang “njlimet” dan sulit. Istilah seperti propietary, open source, serta istilah teknis lain, sebisa mungkin saya jelaskan dengan bahasa paling simpel. Dengan demikian, pengguna komputer paling awal sekalipun, atau bahkan mereka yang belum pernah mengenal komputer, dapat dengan gampang memahaminya. Agar lebih menarik, tidak ketinggalan juga hasil wawancara saya dengan sejumlah praktisi komputer seperti Onno W. Purbo, Rusmanto Maryanto, Harry Sufehmi serta testimoni para pengguna komputer.

Penasaran? Sabar dikit ya, sebentar lagi akan terbit kok! Tunggu saja pengumuman lebih lanjut!

UU ITE: Don't Be The Next Victim, Hanya Digarap 2 Minggu

"Kalo ngga macem-macem, ngapain takut sama hukum?" Begitu kata Edmon Makarim, pakar cyberlaw.
"Penerima email porno tidak bersalah!" Kata Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, pengamat regulasi hukum.
"Freedom of speech? Orang juga punya freedom of respons!" Begitu menurut Ari Juliano Gema, advokat.
"Jangan nulis yang provokatif deh," Wicaksono Ndoro Kakung mengingatkan.
'Ngga usah nulis email kalo lagi marah," tips dari Enda Nasution, aktivis blog.
"Tulisan di dunia maya itu punya arwah," menurut Satrio Arismunandar, aktivis milis.

Apa lagi ya kata mereka mengenai UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dianggap mengancam kebebasan bergaul di dunia maya? Semua saya tuangkan di buku saya yang ketiga, UU ITE, DON'T BE THE NEXT VICTIM (Gramedia Pustaka Utama, Juli 2009).

Buku ini berisi tips dan kajian cyberlaw bagaimana gaul yang aman dan nyaman di dunia maya agar tidak berbuntut hukum seperti Prita Mulyasari. Saya mewawancarai sejumlah praktisi cyberlaw seperti Edmon Makarim, Ari Juliano Gema, pengamat regiulasi Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Sedangkan dari kalangan aktivis dunia maya ada juga wawancara saya dengan Wicaksono Ndoro Kakung, Enda Nasution, dan Satrio Arismunandar.

Semua dipaparkan dalam bahasa gaul dan santai, mirip dengan buku terdahulu, Situs Gaul Gak Cuma buat Ngibul (Gramedia Pustaka Utama, Mei 2009). Saya ucapkan terima kasih pada semua narasumber serta teman-teman yang banyak mendukung hingga buku ini bisa saya tulis hanya dalam tempo sangat singkat, sekitar 2 minggu saja. Selebihnya adalah prosedur wajar dalam dunia penerbitan seperti lay out, editing, desain cover, dan percetakan serta distribusi.

Teasernya akan saya tulis juga di Note selanjutnya, sebab kini pun saya belum punya buku saya sendiri ini..hehehe. Semoga Gramedia mau memfasilitasi acara launchingnya lagi.

Cheers
Merry

A Little Help from A Great (Profile) Friend!

Baru saja mau leyeh-leyeh sebentar setelah menutup Macbook, eh SMS bernyanyi. "Sudah naik di sudutpandang.com. Silakan dilihat." Nukman. Wah jelas saya jadi bangun lagi deh.

Mas Nukman Luthfie menuliskan di blognya:


Life Style, Review
Strategi Gaul di Situs Social Media

Posted on May 28, 2009 |

Beberapa bulan lalu Merry Magdalena, menghubungi saya untuk wawancara penulisan bukunya mengenai situs gaul seperti Facebook, Twitter, Plurk, Multiply, Friendster, dan sejenisnya. Akhirnya saya bertemu juga di sebuah kedai kopi di Citos, Jakarta Selatan untuk berbincang lebih dalam dengan pendiri portal edukasi Netsains tersebut. Akhir Mei 2009 ini, bukunya diterbitkan oleh Gramedia, dengan judul Situs Gaul, Gak Cuma buat Ngibul.

Buku itu ditulis dengan gaya bahasa yang enak dibaca dan mengalir. Berbeda dengan buku-buku lain yang hanya berisi “How To”, buku ini dilengkapi dengan strategi dan praktik dari beberapa orang yang dianggap menggunakan situs gaul itu dengan baik. Mewkili sosok pengusaha, saya termasuk salah satu yang ditulis tersendiri di situ, di samping tokoh-tokoh lain seperti Wimar Witoelar, penulis novel Zara Zettira, politikus Fadjroel Rachman, jurnalis Deriz Syarief, dan mantan Direktur Cisco Indonesia, Irfan Setiaputra, yang kini menjadi Direktur Utama PT Inti.

Selengkapnya silakan diklik di http://sudutpandang.com/2009/05/strategi-gaul-di-situs-social-media/comment-page-1/#comment-1993

Some Big Helps from Some Big Friends!

Wah beruntungnya saya dikelilingi teman-teman baik. Bantuan lain datang dari teman yang kebetulan terkenal dan beken. Wimar Witoelar. Selama ini hanya chat, email, dan FB-an. Tapi kebaikannya setara dengan teman yang kerap sua di dunia nyata.

Di acara launcing bukunya kemarin, "More About Nothing", Kang WW, begitu sapaan akrab saya, sempat mengumumkan bahwa saya adalah penulis yang mengirim buku bagus ke dia. Dia bahkan mau foto bareng saya dan junior saya sembari memamerkan buku saya. Wah indahnya.

Kami sudah bertukar buku dan saling memberi tandatangan dan pesan selayaknya teman. Bahkan buku Kang WW dikirim khusus ke rumah saya sebelum acara launching-nya. Kebetulan Kang WW juga narasumber saya di buku "Situs Gaul Gak Cuma buat Ngibul". Dan semoga Kang WW jadi hadir di launching buu saya tak lama lagi sebagai pembedah buku.

Teman yang tak kalah memberi bantuan adalah Ajeng alias Restituta Arjanti. Dia datang sebagai teman baik sekaligus fotografer. Ehm, Ajeng ini fotografer amatir, yang semoga kelak bisa jadi profesional. Kameranya keren, lho, sering bikin sesama fotografer menoleh jealous!

Lia, seorang teman lama di Sinar Harapan juga datang, rela memotret saya dan datang spesial demi minta buku dan tandatangan saya. Haduh udah kayak apaan. Ngga apa, kan ini dalam rangka pertemanan, bukan sok seleb sama sekali. Lalu saya dikenalkan ke temannya, Eko Frimarsanto yang pagi langsung meng-add di FB.

Nah, semoga teman2 semua mau hadir ya kalo aku launching buku nanti. Memang aku ngga setenar Kang WW, tapi setidaknya tenar di antara teman-teman kan? Hehehe.

Apalah artinya manusia tanpa teman?!

Indahnya pertemanan. Tak bisa dinilai dengan uang!

Bagaimana Agar Tetap Halal Ber-Facebook?


Para Facebooker Indonesia sedang heboh akibat ada pernyataan dari ulama Jawa Timur bahwa Facebook diharamkan. Sebenarnya ngga usah heboh lah, sebab ada trik supaya main Facebook bisa tetap halal.
Yang haram itu kan kalau ber-Facebook-ria dengan tujuan menjijikkan seperti menipu, cari mangsa buat dikerjain, majang foto porno, kirim spam dan virus, atau malah mencari -maaf- pekerja seks komersial yang memang ada yang "memasarkan" produknya di situs-situs gaul.

Nah, bagaimana biar kita berlaku halal di Facebook? Biar kita lebih banyak memetik manfaat daripada mudharatnya?

Salah satu tips di buku yang saya tulis, "Situs Gaul Gak Cuma buat Ngibul" (Gramedia Pustaka Utama) adalah, jangan memajang foto dalam pose tidak senonoh, berpakaian sexy, atau menimbulkan hasrat aneh-aneh yang melihatnya. Bukan apa-apa, walau body dan wajah kamu cukup memenuhi syarat sebagai model kalender bugil, tetap saja ngga etis kalau dipajang di situs gaul.

Suwer deh, aku masih suka nemuin cewek yg dengan cueknya mejeng di situs gaul dengan baju renang, tank top, menonjolkan hal-hal yang sudah cukup menonjol. Dan cowokpun ada juga yang bertelanjang dada serasa pemeran Baywatch (film jadul tentang penjaga pantai). Mungkin mereka abege yang lagi mencari jati diri atau memang sedang "jualan"?

Bukannya sirik, akan merugikan dirimu sendiri kalau kelak ada orang iseng yang menyebarkan fotomu di dunia maya dan menyebarkan fitnah seolah-olah kamu ini PSK online, atau apalah itu sejenisnya. Gini hari bukan ngga mungkin itu kejadian, mengingat ada banyak oknum iseng, jahil, kriminal, berkeliaran di dunia maya.

Jadi foto seronokmu bukan cuma mengundang fitnah dan sirik, melainkan juga merugikan kredibilitasmu sendiri. Bukan ngga mungkin kelak saat kamu mau dapat promosi jabatan atau bahkan jadi caleg atau capres, foto seronokmu itu kembali beredar plus komplit dengan fitnah aneh-aneh.

Saat itulah kamu baru menyesaaaaaal dan termehek-mehek. Tapi semua sudah terlambat.

Itu cuma salah satu tips di buku saya.
Tips-tips lain buat para Facebooker biar bisa tetap ada di jalur halal bisa lebih lengkap disimak di buku terbaru saya. Hehehe.