Thursday, November 11, 2010

Nama Besar, Omong Kosong

Nama besar bukan jaminan seseorang berhati besar. Korporat terkenal bukan berarti dia bisa bekerja profesional.


She offered me a project. After that, gone with the wind


Itu tweet saya beberapa hari lalu, mengungkap kekesalan pada seorang communication head sebuah bank swasta ternama.Setidaknya itulah yang tertera di bio Twitternya.
Sekitar bulan Agustus lalu dia mem-follow saya di Twitter, minta di follow back, katanya mau kirim DM (Direct Message). Saya ikuti. Di DM itu dia menawarkan saya terlibat dalam proyek perusahaannya yang akan segera rilis, sebuah program award. Tentu saya tertarik.



Beberapa hari kemudian ia ngajak ketemuan, meeting istilah resminya, di bilangan Setiabudi. Sejam, sejam setengah, tak ada kabar. Dia SMS bahwa dia terjebak macet di Blok M. Saya kasih tenggang waktu 30 menit, masih terjebak macet. Terpaksa saya batalkan meeting sambil kirim pesan, "Silakan kirim penawaran project via email." Dia menyanggupi.


Semua komunikasi hanya dilakukan via DM dan SMS, tanpa pernah dia menelepon saya. Setelah beberapa kali saya tanya mana emailnya, dia kirim namun dengan deskripsi yang sangat minim mengenai project tersebut.


Waktu berlalu. September. Oktober. Tak ada kabar berita. Sudah tak ada harapan, dan memang saya tak berharap, sebab ada banyak project harus dikerjakan. Hanya saya mikir, kok ngga etis amat ya manusia ini? Membawa nama besar perusahaan, tapi kelakuannya persis ababil.


Iseng saya SMS, dia masih kasih janji muluk ,"Sabar saja, kami extend sampai November kok program ini," katanya di SMS.


Saya sih sudah curiga, gembel amat lu membahas bisnis cuma pake SMS mulu dari awal. Pasti ngga beres. Eh betul, sampai hari ini ngga ada kabar. Dia memblock Twitter dan Facebook saya. Bravo!


Berurusan sama korporat besar, atau nama besar, tidak selalu berujung pada profesionalitas.
Camkan itu.


gambar: http://www1.istockphoto.com

3 comments:

philryan said...

You've probably been trolled

Merry Magdalena said...

oh fucked off! #TendangLaptop

anindya-sukarni said...

i think i know what the institution was. how terrible, that it aint good attitude, at all :(