Saturday, November 13, 2010

Interogasi, Privasi?

Bingung sama orang yang semestinya hanya berhubungan secara bisnis sama kita, eh tapi dia banyak nanya hal-hal personal. Apakah memang tipikal orang Indonesia? Kayaknya tidak.

Karena saya sejak dulu bekerja dan bekerja, sejak belum lulus kuliah, jadi selalu bersua dengan sesama pekerja. Ketika saya dihadapkan pada pekerja yang notabene adalah ibu rumah tangga, agak wagu. Eh susah mendefinisikan apa itu wagu. Kaku barangkali?

Tadi siang saya berurusan dengan orang macam itu. Semestinya hubungan kami profesional, dilandasi saya perlu layanan jasa dia.
Ketika menggunakan jasanya, dia banyak tanya seputar masalah personal. Yang saya anggap bukan pada tempatnya. Dia sok akrab, sok keibuan, namun di sisi lain menatap saya dengan padangan penuh menilai.

Hey, siapa dia? Atasan saya? Calon mertua? Ratu saya? Bukan semua.

Barangkali karena kesehariannya adalah ibu rumah tangga, kebetulan punya bisnis bidang jasa, maka dia sulit memposisikan diri kapan harus jadi seorang pebisnis profesional, kapan jadi ibu-ibu rumpi. Padahal semestinya bisa.

Kondisi serupa pernah juga saya alami sekitar setahun lalu, dengan orang berbeda, tapi agaknya sejenis sama dia: ibu rumah tangga tempo doeloe yang iseng berbisnis. Begitulah, selama menjalankan bisnisnya, yaitu saya memakai jasanya, semua obolan dihiasi interogasi hal-hal personal. Sebisa mungkin saya menjawab tanpa membuatnya tersinggung, tapi tetap membuat privasi terjaga. Agak susah memang.

Yah, itung-itung latihan jadi selebriti lah.

Foto:http://www.cloudave.com/wordpress/wp-content/uploads/2010/09/ce0d496d74dac511aee9bdd57b0cb1e9.jpg

No comments: