Monday, July 9, 2012

Aktivis, Profesi yang Tak Pernah Saya Cita-citakan


Bersama teman-teman blogger se-Nusantara saat FGD2012 ICT Watch
Menjadi aktivis, tak pernah terbersit di benak saya sama sekali. Selama menjadi jurnalis sains, teknologi, dan lingkungan dulu, saya beberapa kali berurusan dengan yang namanya aktivis, entah itu dari Greenpeace, WWF, Walhi, dan banyak lagi. Di mata saya dulu, mereka identik dengan suara lantang,  gemar memprotes ini itu, senang diliput media. Tidak terlalu simpati rasanya, dan tak pernah bercita-cita ingin menjadi aktivis. Sampai akhirnya saya ada di titik jenuh bekerja di industri media. Bahkan sudah mencapai posisi puncak di ranah jurnalistik, yakni sebagai pemimpin redaksi. Ya, amat sangat jenuh.

Saya memutuskan bergabung dengan ICT Watch, yang terkenal dengan program Internet Sehat. Bukan karena ini organisasi non pemerintah yang top atau banyak duitnya, sama sekali bukan. ICT Watch tidak terlalu top, kalah gaung dibanding ICW, WWF, Walhi, yang sudah lama berkibar. Tapi ICT Watch dapat dikatakan sebagai satu-satunya organisasi non pemerintah yang konsisten di bidang pemberdayaan teknologi informasi. 


Pengalaman menjadi jurnalis teknologi membuat saya sudah sangat familiar dengan isu-isu teknologi informasi, terlebih lagi beberapa buku saya juga bertemakan itu. Ada hal lain yang membuat saya tertarik bergabung dengan ICT Watch, yakni sosok seorang Onno W Purbo, pakar IT yang sangat membumi, low profile, yang membuat saya selalu terkagum-kagum dengan sepak terjangnya. Kang Onno, demikian sapaan akrab saya padanya, sudah saya kenal sejak pertama kali menjadi jurnalis IT. Hingga hari ini, ia tak berubah sedikit pun. Terakhir bersua di ICT Watch, kami makan siang di warteg bareng, selayaknya teman akrab. Kebetulan Kang Onno adalah Board of Advisory ICT Watch. 

Selain Kang Onno ada juga Donny BU, yang menjadi salah satu founder dan kini Direktur Eksekutif ICT Watch. Donny adalah teman saya sama-sama meliput IT sejak ia masih di Detik.Com dulu.  Dua sosok ini saja sudah sangat sreg di hati saya, sosok yang ngga macem-macem, apa adanya, low profile, membumi, di balik segala kelebihannya. 

Punggawa ICT Watch lain adalah Acep, Dewi, Siti, Tjatur dan Ian. Saya kurang mengenal mereka, tapi sejak saya bergabung dengan ICT Watch sejak April lalu, perlahan mulai semakin akrab. Tugas saya di sini adalah menulis konten www.internetsehat.org, mengelola akun Twitter dan Facebook Internet Sehat.  Sementara yang lain banyak berkeliling Indonesia untuk melakukan training ICT ke public, saya lebih banyak berkutat depan laptop untuk memastikan social media dan web Internet Sehat terus update.

Dan ketika ajang tahunan ICT Watch digelar, yakni Forum Discussion Group (FGD), barulah saya merasakan makna sesungguhnya menjadi bagian dari mereka. FGD ini dihadiri puluhan blogger dari seantero Nusantara, dengan kegiatan yang menurut saya cukup berguna. Jauh dari hura-hura ala Pesta Blogger.  Selama ini ICT Watch sering melakukan roadshow ke pelosok Indonesia, melakukan pelatihan ICT dan ngeblog ke komunitas-komunitas blogger.  Info lebih lengkap tentang acara ini bisa dibaca di sini.

Walau punggawa ICT Watch hanya 6 orang, kami berhasil melangsungkan event besar selama 3 hari ini.  Sebuah kerja keras yang melelahkan, namun juga membahagiakan. Barulah saya sadar, kini saya sudah menjadi aktivis. Sebuah profesi yang tidak pernah saya cita-citakan.

No comments: